Tanpa terasa tahun 2013 sudah memasuki bulan yang kedua, yaitu bulan
Februari. Seperti yang kita ketahui, bahwa sebagian besar penduduk bumi
ini berpendapat kalau bulan Februari adalah bulan yang penuh kasih
sayang. Ya, kita lebih mengenalnya dengan hari Valentine yang jatuh pada
tanggal 14 Februari. Di bumi ini, ada banyak sekali orang yang turut
merayakan hari tersebut, terutama dari kalangan remaja di dunia. Tanpa
terkecuali di Negara kita, bahkan tidak sedikit pula remaja di Indonesia
yang merayakan hari itu.
Mungkin selama ini kita kerap kali merayakan hari Valentine tanpa
mengetahui darimana datangnya tradisi tersebut dan apa makna yang
sesungguhnya. Yang kita selama ini kita tahu dari hari Valentine
hanyalah hari yang penih kasih sayang dan juga hari dimana ketika orang
saling bertukar Kado atau sekedar memberikan Cokelat. Bahkan ada juga
yang beranggapan bahwa hari Valentine adalah hari yang dominan dalam
mencari pasangan ataupun sekedar berkencan mesra dengan pasangan.
Oleh karena itu saya mencoba untuk menguak asal-usul sejarah Perayaan
Hari Valentine, dengan harapan supaya kita semua bisa lebih cerdas dalam
merayakan suatu acara. Bukan hanya sekedar ikut-ikutan, tanpa
mengetahui arti penting dari tradisi perayaan hari tersebut. Berikut
adalah beberapa penggal riwayat atau sejarah Valentine yang mungkin
dapat membantu kita dalam mengenal asal-muasal perayaan hari tersebut.
Sejarah Yang Pertama
Valentine adalah nama dari seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad
ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius
yang terkenal sangat kejam. Ya, Valentine sangat membenci Kaisar
tersebut. Claudius sangat berambisi memiliki pasukan militer yang besar,
ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya. Namun
sayangnya keinginan ini kurang mendapat dukungan, dikarenakan pada saat
itu kaum pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin
meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya, hal ini membuat Claudius
marah besar. Dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah
ide gila.
Saat itu Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, maka dengan
senang hati mereka akan bergabung dengan militer. Lalu disaat itu juga
Claudius melarang adanya pernikahan, dengan harapan pasangan muda saat
itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Namun lagi-lagi
usaha keji Claudius digagalkan oleh St. Valentine, saat itu Valentine
menolak untuk melaksanakan aksi gila sang Kaisar. Tanpa rasa takut
Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan
para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun ritual ini dilakukan
secara rahasia. Akan tetapi Claudius mencium adanya suatu pembrontakan
dan sang Kaisar pun langsung memberikan peringatan keras terhadap
Valentine. Namun lagi-lagi usaha sang Kaisar tidak membuahkan hasil, St.
Valentine sama sekali tidak menggubris peringatan tersebut dan tetap
memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi oleh
cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, Valentine tertangkap basah oleh sang Kaisar
ketika dia tengah memberkati salah satu pasangan yang akan melangsungkan
pernikahan. Saat itu Claudius benar-benar sangat murka terhadap
Valentine. Lalu sang Kaisar memerintahkan salah seorang prajuritnya
untuk menangkap Valentine, namun pasangan yang tengah diberkati tersebut
berhasil lolos dan melarikan diri. Hingga pada akhirnya Valentine
dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan cara
dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine
malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka
melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana
dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah
putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk
mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali.
Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St.
Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul. Pada
hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14
Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri
menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia
menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu. Pesan itulah yang kemudian
mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai
belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang
merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta,
sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha
mengenyahkan cinta.
Sejarah Valentine Yang Kedua
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta
romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, yang dimana
dipercayai bahwa tanggal 14 Februari adalah hari dimana ketika burung
sedang bermusim mencari pasangan untuk kimpoi. Kepercayaan ini ditulis
pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer.
Didalam ceritanya, Ia menulis sebuah kalimat "Parlement of Foules"
(Percakapan Burung-Burung) yang didalamnya terkandung kalimat " For this
was sent on Seynt Valentyne’s day " (Bahwa inilah dikirim pada hari
Santo Valentinus). Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat
semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya).
Di zaman tersebut, saling bertukaran catatan pada hari valentine dan
memanggil pasangan Valentine mereka adalah suatu hal yang lazim bagi
mereka yang saling mencintai. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari
abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di
London, yang kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai Santo
Valentinus diciptakan pada zaman sekarang ini. Dan beberapa di antaranya
bercerita bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus bertemu dengan
ajalnya sebagai seorang yang martir (mati syahid), ia telah menuliskan
sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya
yang tertulis "Dari Valentinusmu". Ketika serdadu Romawi dilarang
menikah oleh Kaisar Claudius II, Santo Valentinus secara rahasia
membantu menikahkan mereka diam-diam.
Sejarah Valentine Yang Ketiga
Menurut Tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari
dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion. Bulan Gamelion adalah
bulan yang dimana pada saat itu berlangsungnya pernikahan suci Dewa
Zeus dan Hera. Pada zaman Romawi kuno, tanggal 15 Februari adalah
tanggal yang dikenal sebagai hari raya Lupercalia. Sebuah perayaan
Lupercus, Dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan
berpakaian kulit kambing. Perayaan tersebut bertujuan sebagai ritual
penyucian, yang dimana para Pendeta Lupercus akan mempersembahkan korban
sembelihan kambing kepada Dewa. Setelah meminum anggur, mereka akan
berlari-lari disekitar jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit
domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli
sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal Hari
Valentine.
Kurang lebih seperti itulah gambaran dari sepenggal sejarah kecil
mengenai asal-muasal dan makna dari tradisi tentang perayaan Hari
Valentine. Semoga dari keterangan diatas, dapat membantu kita didalam
mengetahui makna yang terkandung pada perayaan Hari Valentine. Sekian
dari saya dan kurang lebihnya mohon maaf, semoga bermanfaat
Sejarah yang keempat
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.
Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.
Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.
Kesimpulan:
Dari semua asal usul atau sejarah diatas bisa disimpulkan bahwa "hari valentin memiliki latar belakang yang tidak jelas sama-sekali", baik dari ceritanya maupun waktu terjadinya (perhatikan abad terjadinya sejarah diatas walaupun ada nama tokoh yang sama). walaupun begitu kita juga harus menghargai orang yang merayakan. Tidak ada salahnya memberikan ungkapan kepada orang yang kita sayangi bukan karena hari valentine tapi karena tulus dari dalam hati dan yang penting diambil positifnya aja,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar